Sabtu, 20 September 2014

Padamu yang Kucintai

Padamu yang Kucintai

mungkin anganku terlalu menjangkau langit biru
tentangnya yang terpatri namanya di hatiku
setiap bintang aku kabari tentang rahasia hatiku
padanya yang cahayanya mengalahkan bintang di langit malam 

sekian lama kuikat hati ini 
menepis setiap kekaguman pada raga semata
hingga keindahannya tak dapat kutepikan dari mimpiku
hatiku berdebar hingga logika tak nampak nyata

biarlah hanya aku dan Tuhan yang tahu
bagaimana hati ini mencintai dan merindu
karena semua kan ada jawabnya nanti
ketika lafadz suci terucap, segalanya akan menjadi lebih indah

Sabtu, 07 Desember 2013

Bintang, Bulan, dan Hatiku Untuk Hatimu




 Kamis, 14 Maret 2013 (5 : 24)
Hari ini ada yang aneh dengan hati ini. Aku merasa jauh darimu. Entah karena apa, aku sendiri juga tidak tahu. Aku mencari satu alasan saja kenapa aku bisa memiliki perasaan itu, tapi aku masih belum tahu jawabannya. Kita masih baik-baik saja, tapi kadang aku merasa jauh dari kamu. Itu membuatku bingung dan gelisah. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan hatiku ketika dia memiliki rasa ini. Aku tidak mau kamu tahu itu sampai aku menulis ini, karena aku tidak mau kamu berpikir macam-macam tentangku dan hatiku. Tapi setelah menulis ini aku yakin aku semakin dekat denganmu, semoga kamu juga.
Kamu pernah bilang aku adalah bintang hati kamu meski mungkin itu hanya gurauan sesaat. Tapi di sini aku katakan, bahwa jika kamu menganggapku bintang, maka aku adalah bintang yang memiliki jarak terdekat dengan bulan. Bintang ini tidak tahu sejak kapan dan karena apa dia semakin dekat dan semakin dekat kepada bulan. Mungkin karena bulan memiliki gaya gravitasi yang kuat sehingga bintang tertarik karena gaya gravitasi itu. Tapi sepertinya bukan itu alasannya karena di sekelilingnya banyak satelit dan bintang lain yang memiliki gaya gravitasi lebih besar.
Lalu bintang mencari lagi alasan lain. Dia menatap bulan dengan seksama sambil tersenyum dengan tulus. Dia berkata dalam hati bahwa bulan ini begitu indah, sehingga ada sejuta mata yang menatapnya. Tapi setelah bintang menatap sekelilingnya, dia menyadari bahwa dia berada di antara satelit-satelit lain yang lebih indah dibandingkan dengan satelit yang bernama “bulan”. Jadi dia yakin bahwa bukan karena keindahan dia bisa sedekat ini dengan bulan.
Lalu karena apa? Dia merenung lama, sampai akhirnya dia tersenyum dengan bahagia. Dia akhirnya menyadari bahwa ada yang telah memberikan rasa cinta itu, dan yang memberi rasa adalah yang bisa menciptakan dirinya dan bulan. Bintang pun kemudian menatap bulan dengan tatapan penuh cinta dan bersandar padanya. Lalu bintang membisikkan sesuatu pada bulan, “Aku tidak tahu sejak kapan ini berawal, dan aku pun tidak tahu kapan ini akan berakhir. Aku hanya terus berharap bisa lebih dekat denganmu. Aku tidak seindah bintang-bintang lain di sekitarmu, dan aku juga tidak bisa memberikan apa pun kepadamu selain kejujuran, ketulusan, dan kebahagiaan. Di sana ada mentari yang akan menggantikanmu di saat pagi datang, begitu pula akan hadir awan-awan yang akan menggantikan diriku. Tapi kita tidak pernah ke-mana pun. Aku masih selalu di dekatmu meski kau hilang ketika pergantian purnama, dan sinarmu akan semakin pudar ketika purnama berakhir. Aku di dekatmu hingga purnama berganti dengan purnama lainnya dan masih ada untuk purnama selanjutnya dan aku akan selalu berusaha untuk tetap ada di sini hingga aku tidak dapat mengucap kata purnama.” Tapi bintang sadar, bahwa keinginannya hanyalah sebuah keinginan dari makhluk yang diciptakan dan yang berhak untuk menentukan jalan hidupnya bersama bulan adalah yang menciptakan mereka.
Di setiap doa yang bintang panjatkan, selalu terselip nama bulan di sana. Di saat pagi datang, dia mengucap selamat pagi dan ketika malam tiba dia mengucapkan selamat malam. Hanya kata sederhana yang setiap orang dapat mengucapkannya meski bukan untuk orang yang mereka cintai. Namun bukan tentang kesederhanaan kata itu, tapi tentang makna dari kesederhanaannya yang tidak semua orang bisa tetap menghargai dan mencintai kesederhanaan itu.
Hingga saat kamu membaca ini, aku masih menjadi bintang dan kamu tetaplah bulan yang selalu ada di dekatku. Aku tidak perlu pria yang menjanjikan masa depan indah untukku atau pria yang mengucapkan seribu janji manis untuk meluluhkan hatiku. Tapi aku menantikan pria yang akan merangkai indahnya masa depan bersamaku, dan seorang pria yang mengucapkan satu janji untuk bahagia bersamaku dalam ridho-Nya.
Aku masih tersenyum untukmu ketika kamu selesai membaca ini. Saat kamu merindukanku, rasakanlah lembutnya belaian angin untukmu. Kamu mungkin tidak pernah tahu dan belum pernah merasakan aku datang bersama angin. Andaikan kamu tahu, di setiap angin berhembus padaku, aku selalu memejamkan mata dan membisikkan namamu lalu mengatakan “aku cinta kamu, aku di sini menunggumu, rinduku untukmu tak pernah surut, rasakanlah sayang, aku datang bersama angin untuk memastikan kamu di sana baik-baik saja.”
Mungkin kamu tidak menyangka bahwa aku selalu melakukan itu. Aku melakukan banyak hal untuk sekedar mengalihkan bayanganmu yang selalu bernaung dalam pikiran dan hatiku. Aku berusaha untuk melupakan bayangan dan namamu untuk sepersekian detik, namun bayanganmu semakin nyata. Aku tidak pernah tahu bagaimana kamu di sana. Aku hanya selalu percaya bahwa hatimu tak pernah jauh dari hatiku.
Tulisan ini hanyalah gambaran kecil dari hatiku yang bisa aku lukiskan untukmu. Kamu sudah mengisi ruang hatiku yang aku beri nama “Kekasih Hati” dan cintamu sudah memenuhinya. Jangan berpikir bahwa kamu adalah bebanku. Kamu adalah catatan harian ketika aku butuh tempat untuk bercerita tentang kekonyolan, kebahagiaan dan bahkan kesedihan (setelah Allah tentunya). Kamu adalah sahabat ketika aku merindukan hangatnya kebersamaan. Kamu adalah kakak ketika aku butuh nasihat-nasihat dari orang yang memahamiku. Kamu adalah adik ketika kamu sedang bermanja-manja denganku. Kamu adalah kekasih yang selalu bisa menjadi apapun bagiku, aku berharap juga bisa begitu untukmu. Dan yang pasti kamu adalah pria yang dikirim Allah untuk aku cintai dan mencintaiku.
Mari kita bawa cinta kita menuju jalan kebahagiaan, bukan hanya kebahagiaan kita berdua, tapi kebahagiaan semua orang yang melihat kita bahagia. Aku akan menemanimu mengukir indahnya masa depan kita berdua. Di sana jalan kita masih panjang dan banyak rintangan yang siap untuk menghadang ketulusan cinta kita. Entah bagaimana nanti, tapi saat ini aku ada di sampingmu dan menggenggam tanganmu dengan penuh kepercayaan bahwa kita bisa melaluinya bersama.

Kamis, 30 Mei 2013

Asmara



Aroma romansa mengalir indah

Memenuhi ruang dalam dada

Melantunkan bait penebus luka

Menawannya dalam kedamaian

Nuansa hangat melekat manis

Menyulam asa meredam duka

Tanpa syarat bibir berucap

Hanya kalbu menyulam mimpi 

Hanya Biarlah



Getarannya masih terasa hingga saat ini
Mengoyak separuh logika
Atau mungkin lebih dari sekedar itu ?
Entah
Hanya saja kini redam oleh kesendirian
Tanpa sambutan dan kehangatan
Cukup melemparku dalam pekat malam
Tanpa cahaya yang kunantikan
Ya, biarlah seperti ini
Mungkin aku akan segera terbiasa
Sendiri dan termangu bersama pekatnya
Karena rasa tak selalu bahagia
Tapi memang sakit
Ingin aku bilang tidak
Tapi apa dayaku yang sering mengeluh dan mengaduh
Nyatanya itu tak pernah cukup untuk hapuskan semua ini
Jadi akan kulempar sendiriku agar aku tak lagi sendiri
Agar suara pecahnya air tak melintas begitu saja
Sekali lagi, biarlah
Memang inilah bagianku 

Sabtu, 23 Februari 2013

Rindu, Kubahagia


Kala kudengar bisik angin yang lembut
Terbawa namamu dalam hembusannya
Saat kutatap sejuknya embun pagi
Tersirat cintamu yang menenangkan hatiku
            Ketika senja menembus cakrawala
            Tergambar indah wajahmu dalam pandanganku
            Hingga tiba bintang menemani malam
            Kau masih terus bernaung dalam ruang yang tak terlihat mata
Karena hati ini telah berpadu
Melalui jalinan-jalinan kasih yang dianugerahkan-Nya
Merangkai kata ini tak cukup tuk lukiskan bahagia
Betapa indah rasa rindu yang terus memelukku

Indahmu



Kehadiranmu yang semu

Serasa nyata bagiku

Meniti langkah bersama

Dalam naungan kasih-Nya

                Bukan karena sesuatu yang dapat dinilai dan dilihat

                Hingga aku pun tak tahu karena apa

                Hanya saja aku yakin bahwa ini karunia-Nya

                Kau ada dalam setiap apa yang kupandang indah

Hadirmu



Aku berjalan dengan menggenggam impian

Menyusuri cerita-cerita kecil penuh misteri

Hingga aku tiba dalam renungan sejenak

Menanti fajar menerpa hati yang dingin

Lalu dibalik hangat sinarnya

Kau menjelma dalam cahaya penuh cinta

Menebar pesona yang mengindahkan impian

Dalam naungan Pemberi Cinta